Jumat, 03 April 2015



I.               Produk Domestik Bruto

Produk Domestik Bruto dapatlah diartikan sebagai nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan di dalam negara tersebut dalam satu tahun tertentu.
Didalam sesuatu perekonomian, di negara-negara maju maupun di negara-negara berkembang, barang dan jasa di produksikan buka saja oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut tetapi oleh penduduk negara lain. Selalu didapati produksi nasional diciptakan oleh faktor-faktor produksiyang berasal dari luar negeri. Perusahaan multinasional beroperasi di berbagai negara dan membantu menaikan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara-negara tersebut. Perusahaan multinasional terus menyediakan modal, teknologi dan tenaga ahli kepada negara dimana perusahaan itu beroperasi, Operasinya membantu menambah barang dan jasa yang diproduksikan di dalam negara, menambah penggunaan tenaga kerja dan pendapatan dan sering sekali juga membantu menambah ekspor. Operasi mereka merupakan bagian yang cukup penting dalam kegiatan ekonomi sesuatu negara dan nilai produksi yang disumbangkannya perlu dihitung dalam pendapatan nasional. Dengan demikian, Produk Domestik Bruto atau dalam inggrisnya Gross Domestic Product (GDP) adalah nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor milik warga negara negara tersebut dan negara asing.
PDB dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan. Rumus umum untuk PDB dengan pendekatan pengeluaran adalah:


Di mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi oleh sektor usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah, dan ekspor dan impor melibatkan sektor luar negeri.
Sementara pendekatan pendapatan menghitung pendapatan yang diterima faktor produksi:

PDB = sewa + upah + bunga + laba
Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah untuk tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha.
Secara teori, PDB dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan harus menghasilkan angka yang sama. Namun karena dalam praktek menghitung PDB dengan pendekatan pendapatan sulit dilakukan, maka yang sering digunakan adalah dengan pendekatan pengeluaran.


ü  Distribusi persentase Produk Domestk BrutoTriwulan Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha.
    LAPANGAN USAHA
2012
I
II
III
IV
Jumlah
 1. PERTANIAN, PETERNAKAN,
15,26
14,91
15,54
12,33
14,50
    KEHUTANAN DAN PERIKANAN





    a. Tanaman Bahan Makanan
8,45
7,29
7,38
4,90
6,98
    b. Tanaman Perkebunan
1,48
2,17
2,57
1,65
1,97
    c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
1,76
1,73
1,75
1,84
1,77
    d. K e h u t a n a n
0,59
0,68
0,68
0,71
0,67
    e. P e r i k a n a n
2,97
3,03
3,17
3,22
3,10






 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
12,68
12,03
11,28
11,33
11,81
    a. Minyak dan gas bumi
5,07
4,77
4,46
4,51
4,70
    b. Pertambangan tanpa Migas.
6,16
5,78
5,31
5,22
5,61
    c. Penggalian.
1,45
1,48
1,51
1,60
1,51






 3. INDUSTRI PENGOLAHAN
23,68
23,65
23,91
24,59
23,96
    a. Industri  M i g a s
3,25
3,17
2,99
2,97
3,09
       1). Pengilangan Minyak Bumi
1,66
1,60
1,52
1,55
1,58
       2). Gas Alam Cair
1,59
1,57
1,47
1,42
1,51
    b. Industri tanpa Migas
20,43
20,48
20,92
21,62
20,87
       1). Makanan, Minuman dan Tembakau
7,13
7,32
7,77
8,02
7,57
       2). Tekstil, Brg. kulit & Alas kaki
1,88
1,89
1,89
1,96
1,90
       3). Brg. kayu & Hasil hutan lainnya.
1,09
0,98
1,02
1,06
1,04
       4). Kertas dan Barang cetakan
0,88
0,80
0,77
0,82
0,82
       5). Pupuk, Kimia & Barang dari karet
2,55
2,52
2,69
2,77
2,63
       6). Semen & Brg. Galian bukan logam
0,68
0,71
0,71
0,72
0,70
       7). Logam Dasar Besi & Baja
0,41
0,39
0,40
0,41
0,40
       8). Alat Angk., Mesin & Peralatannya
5,64
5,74
5,54
5,73
5,66
       9). Barang lainnya
0,15
0,14
0,14
0,13
0,14






 4. LISTRIK, GAS, DAN AIR BERSIH
0,74
0,76
0,74
0,78
0,76
    a. L i s t r i k
0,47
0,48
0,47
0,50
0,48
    b. Gas Kota
0,20
0,20
0,21
0,21
0,21
    c. Air bersih
0,07
0,07
0,07
0,07
0,07






 5. B A N G U N A N
9,91
10,08
10,25
10,75
10,26






 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN
13,61
13,85
13,87
14,48
13,96
    a. Perdagangan Besar dan Eceran
10,96
11,23
11,24
11,72
11,30
    b. H o t e l
0,38
0,39
0,38
0,42
0,39
    c. R e s t o r a n
2,27
2,23
2,24
2,34
2,27






 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
6,59
6,48
6,70
6,92
6,67
    a. P e n g a n g k u t a n
3,40
3,36
3,55
3,65
3,49
       1). Angkutan Rel
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
       2). Angkutan Jalan raya
1,85
1,80
1,86
1,90
1,85
       3). Angkutan laut
0,24
0,24
0,24
0,23
0,24
       4). Angk. Sungai, Danau & Penyebr.
0,11
0,10
0,11
0,11
0,11
       5). Angkutan Udara
0,66
0,68
0,80
0,87
0,76
       6). Jasa Penunjang Angkutan
0,51
0,50
0,51
0,51
0,51
    b. K o m u n i k a s i
3,19
3,12
3,15
3,27
3,18






 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERSH.
7,28
7,17
7,21
7,43
7,27
    a. B a n k
2,31
2,30
2,31
2,36
2,32
    b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
0,98
0,95
0,96
0,99
0,97
    c. Jasa Penunjang Keuangan
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
    d. Sewa Bangunan
2,56
2,50
2,52
2,61
2,55
    e. Jasa Perusahaan
1,38
1,36
1,37
1,41
1,38






 9. JASA - JASA
10,25
11,08
10,50
11,39
10,81
    a. Pemerintahan Umum
5,37
6,30
5,60
6,35
5,91
       1). Adm. Pemerintahan & Pertahanan
3,31
3,87
3,47
3,94
3,65
       2). Jasa Pemerintahan lainnya
2,06
2,42
2,13
2,41
2,26
    b. S w a s t a
4,88
4,78
4,90
5,04
4,90
       1). Sosial Kemasyarakatan
1,91
1,86
1,96
2,01
1,93
       2). Hiburan dan Rekreasi
0,28
0,28
0,28
0,29
0,28
       3). Perorangan dan Rumah tangga
2,70
2,65
2,66
2,74
2,69






 PRODUK DOMESTIK BRUTO
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
 PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS
91,68
92,06
92,55
92,52
92,21

Dari data di atas dapat disimpulkan :
·         Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan : Dari sektor tanaman bahan makanan memiliki jumlah presentase paling tinggi yaitu 6,98%, sedangkan dari sektor kehutanan memiliki jumlah presentase paling rendah yaitu 0,67%.
·         Pertambangan dan penggalian : Dari sektor pertambangan tanpa migas memiliki jumlah presentase paling tinggi yaitu 5,61%, sedangkan dari sektor penggalian memiliki jumlah presentase paling rendah yaitu 1,51%.
·         Industri pengolahan : Dari sektor industri tanpa migas ada makanan, minuman, dan tembakau memiliki jumlah presentase paling tinggi yaitu 7,57%, sedangkan dari logam dasar besi dan baja memiliki jumlah presentase paling rendah yaitu 0,40%.
·         Listrik, gas, dan air bersih : Dari sektor listrik memiliki jumlah presentase paling tinggi yaitu 0,48%, sedangkan dari sektor air bersih memiliki jumlah presentase paling rendah yaitu 0,07%.
·         Bangunan : Di wilayah ke-IV memiliki presentase paling tinggi yaitu 10,75%, sedangkan di wilayah ke-I memiliki presentase paling rendah yaitu 9,91%.
·         Perdagangan, hotel, dan restoran : Dari sektor perdagangan besar dan eceran memiliki jumlah presentase paling tinggi yaitu 11,30%, sedangkan dari sektor hotel memiliki jumlah presentae paling rendah yaitu 0,39%.
·         Pengangkutan dan komunikasi : Dari sektor pengangkutan berada di posisi pertama dengan jumlah presentase yaitu 3,49%,  sedangkan sektor komunikasi berada pada posisi kedua dengan jumlah presentase yaitu 3,18%.
·         Keuangan, persewaan, dan jasa : Dari sektor sewa bangunan memiliki jumlah presentase paling tinggi yaitu 2,55%, sedangkan dari sektor jasa penunjang keuangan memiliki jumlah presentase paling rendah yaitu 0,06%.
·         Jasa-jasa : Dari sektor pemerintahan umum ada adm. Pemerintahan & pertahanan memiliki jumlah presentase paling tinggi yaitu 3,65%, sedangkan dari sektor swasta ada hiburan dan rekreasi memiliki jumlah presentase paling rendah yaitu 0,28%





II.            Produk Domestik Regional Bruto

Produk Domestik Regional Bruto adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan pekonomian diseluruh daerah dalam tahun tertentu atau perode tertentu dan biasanya satu tahun.
Penghitungan PDRB menggunakan dua macam harga yaitu harga berlaku dan harga konstan. PDRB harga atas harga berlaku merupakan nilai tmabah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada  tahun yang bersangkutan sementasra atas harga konstan dihitung dengan menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai tahun dasar.

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Provinsi, 2000 - 2013 (Miliar Rupiah)
Provinsi
2010
2011
2012
2013





1. Aceh
79145,28
87530,42
95074,22
103045,56
2. Sumatera Utara
275056,51
314372,44
351090,36
403933,05
3. Sumatera Barat
87226,62
98966,99
110179,65
127099,95
4. Riau
345773,81
413706,12
469073,02
522241,43
5. Jambi
53857,69
63409,98
72634,07
85558,31
6. Sumatera Selatan
157735,04
182390,49
206297,63
231683,04
7. Bengkulu
18600,12
21241,86
24119,36
27388,25
8. Lampung
108404,27
127908,26
144639,48
164393,43
9. Kep. Bangka Belitung
26712,97
30483,95
34458,59
38934,84
10. Kepulauan Riau
71614,51
80237,79
90568,21
100310,42
11. DKI Jakarta
861992,09
982533,60
1103692,66
1255925,78
12. Jawa Barat
771593,86
862234,65
949761,26
1070177,14
13. Jawa Tengah
444666,01
498763,82
556483,73
623749,62
14. DI Yogyakarta
45625,59
51785,15
57031,75
63690,32
15. Jawa Timur
778564,24
884502,65
1001200,74
1136326,87
16. Banten
171747,59
192381,29
213197,79
244548,14
17. Bali
67194,24
74029,80
83943,33
94555,77
18. Nusa Tenggara Barat
49631,65
49063,44
49679,69
56277,97
19. Nusa Tenggara Timur
27746,33
31218,75
35248,49
40465,30
20. Kalimantan Barat
60541,58
66915,62
74969,66
84956,23
21. Kalimantan Tengah
42571,11
49047,54
55885,58
63515,47
22. Kalimantan Selatan
59823,07
68186,88
75893,97
83361,79
23. Kalimantan Timur
321764,43
391761,38
419507,23
425429,38
24. Sulawesi Utara
36809,00
41831,45
47198,30
53401,10
25. Sulawesi Tengah
37314,37
44312,22
51106,07
58641,18
26. Sulawesi Selatan
117862,21
137519,77
159859,93
184783,06
27. Sulawesi Tenggara
28376,58
32113,04
36600,75
40773,20
28. Gorontalo
8056,51
9153,67
10368,80
11752,20
29. Sulawesi Barat
10985,15
12883,96
14407,64
16184,01
30. Maluku
8084,81
9599,09
11468,77
13245,35
31. Maluku Utara
5389,83
6038,66
6918,43
7725,42
32. Papua Barat
26873,09
36176,19
43204,82
50908,73
33. Papua
87733,42
76501,34
77396,09
93136,60
Jumlah 33 Provinsi
5295073,58
6028802,27
6733160,11
7578118,87

Dari data di atas dapat kita simpulkan bahwa dari tahun 2010-2013 provinsi DKI Jakarta memiliki rata-rata PDRB tertinggi, sedangkan dari tahun 2010-2013 provinsi Maluku Utara memiliki rata-rata PDRB terendah.
SUMBER :  http://id.wikipedia.org/wiki/Produk_domestik_bruto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar