MANAJEMEN DAN ORGANISASI
1. MANAJEMEN
A. Pengertian dan Peranan manajemen
Pengertian atau Definisi manajemen
ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen
pengurusan dan lain sebagainya. Pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga
pengertian.
1. Manajemen sebagai suatu proses
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
3. Manajemen sebagai ilmu ( science ) dan sebagai seni
Manajemen sebagai suatu proses. Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut :
1. Encylopedia of the social science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.
2. Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan
3. Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.
Manajemen sebagai kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut Manajer.
Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :
1. Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan Geroge R. Terry.
2. Marry Parker Follett menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Dari devinisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
1. Manajemen sebagai suatu proses
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
3. Manajemen sebagai ilmu ( science ) dan sebagai seni
Manajemen sebagai suatu proses. Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut :
1. Encylopedia of the social science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.
2. Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan
3. Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.
Manajemen sebagai kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut Manajer.
Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :
1. Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan Geroge R. Terry.
2. Marry Parker Follett menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Dari devinisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Peranan Manajemen
Setiap perusahaan memiliki manajemen
yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama. Ada banyak
peran yang harus dimainkan / diperankan para manajer secara seimbang sehingga
diperlukan orang-orang yang tepat untuk menjalankan peran-peran tersebut.
Manajemen yang baik haruslah
berperan sesuai dengan situasi dan kondisi pada perusahaan atau organisasi.
Menajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuai tuntutan perusahaan dapat
membawa kegagalan.
Berikut ini adalah Peranan Manajemen
yang harus diperankan para Manajer :
• Peran Interpersonal
Yaitu hubungan antara manajer dengan
orang yang ada di sekelilingnya, meliputi ;
- Figurehead / Pemimpin Simbol :
Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.
- Leader / Pemimpin : Menjadi
pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan serta mengatasi
permasalahan yang muncul.
- Liaison / Penghubung : Menjadi
penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.
• Peran Informasi
Adalah peran dalam mengatur
informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi
;
- Monitor / Pemantau : Mengawasi,
memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang
terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.
- Disseminator / Penyebar : Menyebar
informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi.
- Spokeperson / Juru Bicara :
Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
• Peran Pengambil Keputusan
Adalah peran dalam membuat keputusan
baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain,
meliputi ;
- Entrepreneur / Kewirausahaan :
Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja
unit kerja.
- Disturbance Handler / Penyelesai
Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan
yang timbul.
- Resource Allicator / Pengalokasi
Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber
dayanya.
- Negotiator / Negosiator :
Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja
atau perusahaan.
B. Latar belakang Sejarah
Manajemen
Sejarah Manajemen
Banyak kesulitan yang terjadi dalam
melacak sejarah manajemen.
Beberapa orang melihatnya (dengan
definisi) sebagai konseptualisasi modern
akhir (late modern
conceptualization). Dalam istilah tersebut manajemen tidak
memiliki sejarah pra-modern, hanya
merupakan pertanda. Beberapa orang
lainnya, mendeteksi aktivitas
mirip-manajemen di masa pra-modern. Beberapa
penulis melacak perkembangan
pemikiran manajemen pada pedagangpedangan Sumeria dan pembangun piramid Mesir.
Para pemilik budak selama
berabad-abad menghadapi permasalahan
eksploitasi/memotivasi budak yang
bergantung namun terkadang suka melawan
(memaksa otoritas), namun banyak
perusahaan pra-industri, dengan skala
mereka yang kecil, tidak merasa
terdorong ungtuk menghadapi permasalahan
manajemen secara sistematis. namun,
inovasi seperti penyebaran sistem angka
Hindu-Arab (abad ke-5 hingga ke15)
dan kodifikasi kesekretariatan entri-ganda
(1494) menyediakan perangkat untuk
penilaian, perencanaan dan kendali
manajemen.
Abad 19
Bidang pelajaran manajemen
berkembang dari kondisi ekonomi di abad
ke-19. Pelaku Ekonomi klasik seperti
Adam Smith dan John Stuart Mill
memberikan teori alokasi sumber
daya, produksi dan penetapan harga.
Pada saat yang hampir bersamaan,
penemu seperti Eli Whitney, James
Watt, dan Matthew Boulton
mengembangkan teknik produksi seperti
standarisasi, prosedur kontrol
kualitas, akuntansi biaya, penukaran bahan, dan
perencanaan kerja.
Pada pertengahan abad 19, Robert
Owen, Henry Poor, dan M. Laughlin
dan lain-lain memperkenalkan elemen
manusia dengan teori pelatihan,
motivasi, struktur organisasi dan
kontrol pengembangan pekerja.Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.
Pada akhir abad 19, Pelaku ekonomi
marginal Alfred Marshall dan Leon
Walras dan lainnya memperkenalkan
lapisan baru yang kompleks ke teori
manajemen. Pada 1900an manajer
mencoba mengganti teori mereka secara
keseleruhan berdasarkan sains.
Abad 20
Teori pertama tentang manajemen yang
lengkap muncul sekitar tahun
1920. Orang seperti Henry Fayol dan
Alexander Church menjelaskan beberapa
cabang dalam manajemen dan hubungan
satu sama lain.
Peter Drucker menulis salah satu
buku paling awal tentang manajemen
terapan: "Konsep
Korporasi" (Concept of the Corporation), diterbitkan tahun
1946. Buku ini muncul atas ide
Alfred Sloan (chairman dari General Motors)
yang menugaskan penelitian tentang
organisasi.
H. Dodge, Ronald Fisher, dan Thorton
C Fry memperkenalkan teknik
statistika ke dalam manajemen. Pada
tahun 1940an, Patrick Blackett
mengkombinasikan teori statistika
dengan teori mikroekonomi dan lahirlah
ilmu riset operasi. Riset operasi,
sering dikenal dengan "Sains Manajemen",
mencoba pendekatan sains untuk
menyelesaikan masalah dalam manajemen,
khususnya di bidang logistik dan
operasi.
Mendekati akhir abad 20, manajemen
terdiri dari beberapa bidang terpisah,
termasuk:
* Manajemen Sumber daya manusia
* Manajemen operasi atau produksi
* Manajemen strategi
* Manajemen pemasaran
* Manajemen keuangan
* Manajemen informasi teknologi
C. Fungsi dan Proses Manajemen
Fungsi manajemen menurut beberapa
penulis antara lain :
1. Ernest Dale : Planning, Organizing, Staffing, Directing, Innovating, Representing dan Controlling.
2. Oey Liang Lee : Planning, Organizing, Directing, Coordinating, Controlling.
3. James Stoner : Planning, Organizing, Leading, Controlling.
4. Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling.
5. Lindal F. Urwich : Forescating, Planning, Organizing, Commanding, Cordinating, Controlling.
6. Dr. SP. Siagian MPA : Planning, Organizing, Motivating, Controlling.
7. Prayudi Atmosudirjo : Planning, Organizing, Directing/ Actuating, Controlling.
8. DR. Winardi SE : Planning, Organizing, Coordinating, Actuating, Leading, Communicating, Controlling.
9. The Liang Gie : Planning, Decision Making, Directing, Coordinating, Controlling, Improving.
1. Ernest Dale : Planning, Organizing, Staffing, Directing, Innovating, Representing dan Controlling.
2. Oey Liang Lee : Planning, Organizing, Directing, Coordinating, Controlling.
3. James Stoner : Planning, Organizing, Leading, Controlling.
4. Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling.
5. Lindal F. Urwich : Forescating, Planning, Organizing, Commanding, Cordinating, Controlling.
6. Dr. SP. Siagian MPA : Planning, Organizing, Motivating, Controlling.
7. Prayudi Atmosudirjo : Planning, Organizing, Directing/ Actuating, Controlling.
8. DR. Winardi SE : Planning, Organizing, Coordinating, Actuating, Leading, Communicating, Controlling.
9. The Liang Gie : Planning, Decision Making, Directing, Coordinating, Controlling, Improving.
Pada hakekatnya fungsi-fungsi di atas dapat dikombinasikan menjadi 10 fungsi yaitu :
1. Forecasting (ramalan) yaitu kegiatan meramalkan, memproyeksikan terhadap kemungkinan yang akan terjadi bila sesuatu dikerjakan.
2. Planning (perencanaan) yaitu penentuan serangkaian tindakan dan kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
3. Organizing (organisasi) yaitu pengelompokan kegiatan untuk mencapai tujuan, temasuk dalam hal ini penetapan susunan organisasi, tugas dan fungsinya.
4. Staffing atau Assembling Resources (penyusunan personalia) yaitu penyusunan personalia sejak dari penarikan tenaga kerja baru. latihan dan pengembangan sampai dengan usaha agar setiap petugas memberi daya guna maksimal pada organisasi.
5. Directing atau Commanding (pengarah atau mengkomando) yaitu usaha memberi bimbingan saran-saran dan perintah dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan (delegasi wewenang) untuk dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
6. Leading yaitu pekerjaan manajer untuk meminta orang lain agar bertindak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
7. Coordinating (koordinasi) yaitu menyelaraskan tugas atau pekerjaan agar tidak terjadi kekacauan dan saling melempar tanggung jawab dengan jalan menghubungkan, menyatu-padukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan.
8. Motivating (motivasi) yaitu pemberian semangat, inspirasi dan dorongan kepada bawahan agar mengerjakan kegiatan yang telah ditetapkan secara sukarela.
9. Controlling (pengawasan) yaitu penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan.
10. Reporting (pelaporan) yaitu penyampaian hasil kegiatan baik secara tertulis maupun lisan.
Proses Manajemen
Proses manajemen adalah daur
beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan
di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses
pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam
rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis. Sesungguhnya keempat proses itu
merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai
manajemen.
Proses pelaksanaan manajemen dapat
dibedakan sebagai berikut :
- Merencanakan (Planning)
Proses menetapkan sasaran dan
tindakan yang perlu untukmencapai sasaran tadi. Manajer memikirkan dengan
matang terlebih dahulu sasaran dan tindakan serta tindakan mereka berdasarkan
metode, rencana, atau logika dan bukan berdasarkan perasaan.
- Mengorganisasikan (Organizing)
Proses mempekerjakan dua orang atau
lebih untuk bekerja sama dalam cara terstruktur guna mencapai sasaran spesifik
atau beberapa sasaran. Proses mengatur dan mengalokasikan pekerjaan, wewenang,
dan sumber daya di antara anggota organisasi, sehingga mereka dapat mencapai
sasaran organisasi.
- Memimpin (Actuiting).
Proses mengarahkan dan mempengaruhi
aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok atau seluruh
organisasi. Mengarahkan, mempengaruhi, dan memotivasi karyawan untuk
melaksanakan tugas yang penting.
- Mengendalikan (Controlling).
Proses untuk memastikan bahwa
aktivitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan.Manajer harus
yakin tindakan yang dilakukan oleh anggota organisasi benar-benar menggerakkan
organisasi kea rah sasaran yang telah dirumuskan.
D. Ciri – Ciri Manajer Profesional
Adapun ciri-ciri Manajer Profesional
dapat di bedakan sebagai berikut :
- Mampu menjadi pusat saraf informasi internal dan
eksternal tentang organisasi
- Dapat memotifasi dan mengaktifkan bawahan.
- Mampu mengkoordinasi serta mengawasi suatu organisasi
- Dapat menjalin komunikasi atau kesesuaian dari berbagai
kepentingan dan perbedaan kegiatan sehingga tercapai tujuan suatu organisasi
- Dapat melakukan perbaikan-perbaikan apabila terjadi
penyimpangan dari pelaksanaan perencanaan
E. Keterampilan Manajemen
Untuk menjadi seorang manajer yang
professional, diperlukan beberapa keterampilan yang dapat mendukung kemajuan
suatu organisasi. Berikut adalah keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi
seorang manajer yang professional.
- Berkaitan dengan hubungan antar
Pribadi :
a. Pemimpin Lambang (Figurehead)
Kepala Simbolis : diperlukan untuk
menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal dan sosial.
b. Pemimpin (Leader)
Bertanggung jawab untuk memotivasi
dan mengaktifkan bawahan ; bertanggung jawab
untuk mengisi posisi yang kosong
(staffing), melatih dan tugas-tugas yang terkait
c. Penghubung (Liaison)
Memelihara suatu jaringan kontak
luar yang berkembang sendiri yang memberikan dukungan dan informasi
- Berkaitan dengan Informasi :
a. Pemantau (Monitor)
Sebagai pusat saraf informasi
internal dan eksternal tentang organisasi
b. Penyebar (Dissiminator)
Meneruskan informasi yang diterima
dari orang luar atau dari bawahan kepada anggota
organisasi
c. Jurubicara (Spokesperson)
Meneruskan informasi kepada orang
luar mengenai rencana, kebijakan, tindakan dan hasil organisasi
-Berkaitan dengan Pengambilan
Keputusan
a. Wirausaha (Entrepreneur)
Mencari kesempatan dalam organisasi
dan lingkungannya serta memprakarsai “proyek-proyek perbaikkan” untuk
menimbulkan perubahan
b. Pengendali Gangguan (Disturbance
Handler)
Bertanggung jawab atas tindakan
korektif bila organisasi menghadapi gangguan mendadak dan penting
c. Pengalokasi Sumber Daya (Resource
Allocator)
Bertanggung jawab terhadap alokasi
segala sumber daya organisasi
d. Perunding (Negotiator)
Mewakili organisasi pada
perundingan-perundingan utama
2. ORGANISASI
A. Definisi Organisasi
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Pengertian / Definisi Organisasi Informal dan Organisasi
Formal
1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
B. Pentingnya Mengenal Organisasi
Kita selalu berkaitan dengan
organisasi, tim olah raga dan organisasi sosial,
kelompok keagaamaan, bahkan kelompok
binatang pun ada, seperti lebah,
semut, rayap.
Perusahaan kecil, fungsi
pengorganisasian sederhana, misal : toko
kelontong, manajer-pemilik toko
mempekerjakan beberapa orang ; melayani
pembeli, membersihkan, mengatur
barang, serta menjaga toko.
C. Bentuk Bentuk Organisasi
Menurut pola hubungan kerja, serta
lalu lintas wewenang dan tanggung jawab, maka bentuk-bentuk organisasi itu
dapat dibedakan sebagai berikut:
· Organisasi Staff {Staff
Organization}
· Organisasi Garis {Line
Organization}
· Organisasi Fungsional
{Functional Organization}
· Organisasi Staff dan Garis
{Line and staff Organization}
· Organisasi Garis dan
Fungsional {Line and functional Organization}
· Organisasi Fungsionald
dan Staff
· Organisasi Garis, Functional
dan Staff {Line, Functional and staff organization}
· Organisasi Panitia
{Committee Organization}
D. Prinsip – Prinsip Ekonomi
1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan
yang Jelas.
Organisasi dibentuk atas dasar
adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu
organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan
seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan
yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
dan lain lain.
2) Prinsip Skala Hirarkhi.
2) Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada
garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana,
sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban,
dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
3) Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya
menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.
4) Prinsip Pendelegasian Wewenang.
4) Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan
terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian
wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin
tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang
dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan
dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu
kepada atasannya lagi.
5) Prinsip Pertanggungjawaban.
5) Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap
pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.
6) Prinsip Pembagian Pekerjaan.
6) Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai
tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut
dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan
kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan
dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang,
pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.
7) Prinsip Rentang Pengendalian.
7) Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah bawahan atau
staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara
rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin
besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin
kompleks rentang pengendaliannya.
8) Prinsip Fungsional.
8) Prinsip Fungsional.
Bahwa seorang pegawai dalam suatu
organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya,
hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
9) Prinsip Pemisahan.
9) Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas pekerjaan
seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.
10) Prinsip Keseimbangan.
10) Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur
organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan
struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan
organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan
dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh
‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan
organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau
Surabaya.
11) Prinsip Fleksibilitas
11) Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa
melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi
sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi
(external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai
tujuannya.
12) Prinsip Kepemimpinan.
12) Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya
diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu
menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh
pemimpin organisasi tersebut.
E. Keterampilan Organisasi Yang Dibutuhkan
1. Kemampuan/ketrampilan membuat dan
menyajikan laporan maupun presentasi
2. Kemampuan/ketrampilan komunikasi formal di depan orang banyak
3. Kemampuan/ketrampilan bergaul dengan bawahan dan atasan
4. Kemampuan/ketrampilan mengausai teknologi informasi hardware dan software.
5. Kemampuan/ketrampilan berbahasa asing aktif dan pasif
6. Kemampuan/ketrampilan mengoperasikan alat kerja serta kendaraan kantor
7. Kemampuan/ketrampilan memimpin bawahan tanpa konflik
8. Kemampuan/ketrampilan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat
9. Kemampuan/ketrampilan manajemen perusahaan atau organisasi secara detil
10. Kemampuan/ketrampilan mempengaruhi orang agar mau mengkuti apa yang kita inginkan
2. Kemampuan/ketrampilan komunikasi formal di depan orang banyak
3. Kemampuan/ketrampilan bergaul dengan bawahan dan atasan
4. Kemampuan/ketrampilan mengausai teknologi informasi hardware dan software.
5. Kemampuan/ketrampilan berbahasa asing aktif dan pasif
6. Kemampuan/ketrampilan mengoperasikan alat kerja serta kendaraan kantor
7. Kemampuan/ketrampilan memimpin bawahan tanpa konflik
8. Kemampuan/ketrampilan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat
9. Kemampuan/ketrampilan manajemen perusahaan atau organisasi secara detil
10. Kemampuan/ketrampilan mempengaruhi orang agar mau mengkuti apa yang kita inginkan
F. Sebab Keberhasilan dan Kegagalan
Organisasi
Keberhasilan dari suatu organisasi dipengaruhi
oleh faktor – faktor berikut ini :
1. Memiliki ide atau visi bisnis
yang jelas
2. Kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu maupun uang
3. Membuat perencanaan usah, menorganisasikan, dan menjalankannya
4. Mengembangkan hubungan,, baik dengan mitar usaha maupun dengan semua pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan
2. Kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu maupun uang
3. Membuat perencanaan usah, menorganisasikan, dan menjalankannya
4. Mengembangkan hubungan,, baik dengan mitar usaha maupun dengan semua pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan
Kegagalan dari
suatu organisasi dipengaruhi oleh faktor – faktor berikut ini :
- Kurangnya kehandalan SDM dan tidak kompeten dalam manajerial serta kurangnya pengalaman ketika menjalankan strategi perusahaan.
- Kurangnya pemahaman bidang usaha yang diambil karena tidak dapat memvisualisasikan dengan jelas usaha yang akan digeluti.
- Kurangnya kehandalan pengelolaan administrasi dan keuangan (modal dan kendali kredit).
- Gagal dalam perencanaan.
- Tempat usaha dan lokasi yang kurang memadai.
- Kurangnyam pemahaman dalam pengadaan, pemeliharaan, dan pengawasan bahan baku dan sarana peralatan.
- Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi perubahan teknologi.
- Hambatan birokrasi.
- Keuntungan yang tidak mencukupi.
- Tidak adanya produk yang baru.
KESIMPULAN
:
Manajemen
merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan alat yang
tersedia semaksimum mungkin. Manajemen adalah suatu seni, karena untuk
melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus.
Manajemen merupakan kegiatan pokok yang dilakukan seorang pimpinan karena dia
menjabat sebagai manajer untuk mengolah input menjadi output melalui proses
manajemen. Dengan demikian, istilah manajemen mengacu kepada suatu proses
mengkoordonai dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan
secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
Pada
umumnya, fungsi manajemen dibagi menjadi beberapa fungsi, yaitu merencanakan,
mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan dalam rangka usaha
untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien.
Manajemen
dapat dibagi dalam empat bidang utama,
yakni manajemen pemasaran, manajemen operasional, manajemenSDM, dan manajemen
keuangan, walaupun dalam bisnis tertentu bidang-bidang itu dapat berkembang
sesuai dengan skala perusahaan dan srtategi yang dikembangkan.
Organisasi memiliki pengertian
sekelompok orang (2 atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu
kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi juga sangat
berhubungan dengan manajemen dan tata kerja karena organisasi secara
keseluruhan atau sebagai suatu keselurahan memerlukan manajemen untuk mengatur
sistem tatakerja.
Organisasi memiliki ciri-ciri,
unsur-unsur serta teori tersendiri yang menghasilkan macam-macam organisasi.
Dengan berbagai tipe serta struktur yang bermacam-macam juga.
Bentuk-bentuk organisasi pun banyak
ragamnya. Diantaranya yaitu organisasi niaga, organisasi social, organisasi
olahraga, organisasi polotik, organisasi kenegaraan, organisasi perkuliahan,
organisasi sekolah, bahkan organisasi didalam suatu keluarga.
Dan didalam organisasi sering
terjadi masalah antara satu dengan lainnya, maka dalam memecahkan masalah
tersebut harus dengan memikirkan solusinya yang tepat.
Manajemen dan organisasi sangat
berhubungan erat, manajemen merupakan atau berarti sebagai kepemimpinan,
sedangkan dalam organisasi juga terdapat kepemimpinan. Dengan demikian untuk
menyusun organisasi yang baik dan dapat mencapai tujuan di perlukan manajemen
yang baik juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar